Sekedar Muhasabah^^
Bismillah...
Mungkin kita sering menemukan orang yang di kehidupan nyata sangat mengecam segala bentuk perbuatan yang mengarah ke maksiat, -boncengan dengan non mahrom, pegangan tangan, sampai Pacaran-, tapi di dunia maya dia dengan bebasnya berselancar dan saling berinteraksi dengan lawan jenis.
Mungkin tanpa sadar kita sering melakukannya. Menganggapnya hal biasa. Meski tak bertatap nyata, namun dosa tetap nyata adanya. Dengan dalih tidak melakukan apa-apa, sekedar sharing, diskusi. Percaya deh, ada saatnya nanti kita bebas sharing dengan lawan jenis, curhat juga boleh. Tapi nanti, iya nanti kalau sudah waktunya.
“Jangan sekali-kali seorang laki-laki bersendirian dengan perempuan (khalwat)
karena yang ketiga bersama mereka adalah syaithan.” (Dishahihkan oleh
Syaikh Al Albany dalam Ash Shahîhah no. 430)
“Tidak boleh sama sekali seorang lelaki bersepi-sepi dengan seorang
wanita kecuali bila bersama wanita itu ada mahramnya.” (HR. Al-Bukhari
no. 5233 dan Muslim no. 1341)
Mungkin tafsiranku salah, tapi meski tidak bertemu langsung, khalwat tetap bisa terjadi dalam dunia per-chatting-an karena panah-panah syaithan tak mengenal ruang dan waktu.
Perbanyak ngaji, agar waktu kita tak hanya untuk berchatting ria. Masih banyak PR yang harus kita garap, menyejahterakan ummat, jadi manusia yang bermanfaat. Waktu kita bukan hanya untuk menunggu balasan pesan darinya. Yang kita kira tidak berdampak dan tidak menyalahi syariat, tapi ternyata deposit dosa kita justru makin menganak.
Pasti akan ada penyesalan di kemudian hari, meski tindakan itu bukan khalwat dalam bentuk langsung, tapi akan tetap ada yang membekas. Rasa malu. Takut padaNya.
Yuk, sama-sama benahi diri. Menata hati.
Semoga ketakutan itu adalah naluri menghamba yang sempat memudar karena bisikan dunia.
Jaga Iffah, Gapai Izzah.
Let's do it, Shalihah!
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah
suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami
mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera
saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau
wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan
janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang
mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (QS An Nuur [24]:31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kawan, mohon komentar santunnya, untuk perbaikan ke depan ^^