Senin, 25 April 2016

[CERPEN] Bang Azmi, Aku Butuh Pundak

0




Bang Azmi, Aku Butuh Pundak
  

Bang, aku butuh pundakmu. Aku bingung, harus kepada siapa aku berbagi beban.
Aku tahu, Allah-lah sebaik-baik tempat berkeluh kesah, tempat memohon ketenangan dan kekuatan.
Tapi, aku butuh pundak seseorang untuk bersandar.

Aku tahu, Allah telah menyediakan sujud sebagai tempat meminta perlindungan. Tapi aku butuh pundak seseorang untuk sejenak melepas lelah.

Aku tahu, tindakanku justru mengindikasikan bahwa aku masih kufur dengan nikmatNya. Masih merasa kurang dengan pemberianNya.
Tapi, aku sungguh tak bermaksud menduakanNya.
Aku hanya butuh pundak, Bang. Pundak yang siap menerima resah, dan menyimpannya tanpa mau berkata kepada selainnya.

Dan aku, tidak memiliki lagi selain dirimu, selain pundak Abangku.

Bolehkah aku pinjam pundakmu sebentar, Bang?

Alina menghentikan laju penanya, menutup buku hariannya, kemudian memeluk buku itu sembari butiran halus mengalir pelan dari kedua matanya.


Mujahidin, 17 Rajab 1437/25 April 2016
Laely Nurokhmah

0 komentar:

Posting Komentar

Kawan, mohon komentar santunnya, untuk perbaikan ke depan ^^

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com