Langit yang meneduhkan jiwa - jiwa yang haus ilmu, langit yang akan selalu menemani di setiap jengkal rotasi kaki - kaki yang merangkak menjemput cahaya.
Masih ingat langit ini?
Langit yang menjadi saksi empat ratusan pasang mata mengejar mimpi - mimpi.
Langit yang mungkin tidak akan pernah kau temukan di belahan bumi tempatmu berpijak kini.
Masih ingat langit ini?
Langit tempat hati ini menitipkan do'a - do'a mulia untuk Bapak Ibu kita sebelum diterbangkan menuju yang Memilikinya.
Langit tempat rindu - rindu kita berkumpul, melingkar, membentuk simpul, ukhuwah yang rekat.
Masih ingat langit ini?
Langit yang menutup duka, ketika beberapa pasang mata berjalan meninggalkannya.
Langit yang berkecamuk, ketika beberapa pasang mata itu tak bisa berjalan normal, tertatih, terseok - seok debu jalanan.
Masih ingat langit ini?
Langit yang bersenandung cinta, ketika tiga ratusan lebih pasang mata akhirnya bisa berlari tanpa terseok - seok, hingga terbang menuju asanya.
Langit dimana kita dulu, bersama - sama menatapnya.
Langit, 17 Agustus 2013, 8:45:18 |
Ruang Metamorfosa, 11 Rabiul Akhir 1437
19 Jan 2016
*Edisi rindu IPA 2
0 komentar:
Posting Komentar
Kawan, mohon komentar santunnya, untuk perbaikan ke depan ^^