Beberapa waktu yang lalu aku sempat bertanya padanya, "Mun, kalau diizinkan S2 nanti bisa ambil M.TP nggak yah?"
Sontak si Mumun jawab, "Dari Fisika ke Pertanian, emang bisa, Le?"
Aku sempat tertegun. Di saat aku butuh motivasi untuk bisa menggapainya, tapi orang yang ku kira bisa memotivasiku justru langsung memvonis ketidakmungkinan. Jujur, aku sempat kecewa.
Bagai Pungguk merindu bulan. Mungkin begitu yang terbesit di benak Mumun. Ku kira Mumun akan dengan legowo mau mengatakan mungkin, menyemangati dengan kata - kata manis. Tapi aku sadar akan arti sahabat di sini. Sahabat bukanlah orang yang selalu berkata manis untuk membahagiakan sahabatnya dan membuatnya tersenyum sementara, tapi sahabat adalah orang yang akan berkata benar, meski kadang perkataan itu menyakitkan tapi akan berbuah manis di kemudian hari.
Setelah ku timbang lagi, mungkin akulah yang terlalu memaksakan. Memaksakan kehendak suara sumbang yang merajuk pada mimpi-mimpi lamaku. Benar kata Mumun.
Aku sadar, memang bagai pungguk merindukan bulan. Orang-orang banyak berkata tidak mungkin dari Fisika melanjutkan ke Pertanian kecuali memang mau mengulang dari awal. Tapi hingga saat aku menulis ini, aku masih menyimpan mimpi itu rapat. Menginginkannya terwujud suatu saat nanti.
Ah, mungkin serasa hanya utopis belaka. Tapi aku masih mencari sambungannya.
Meski ketika ku tulis kalimat tadi sisi hatiku justru balik bertanya seperti kata Mumun, "Emang bisa, Le?"
Bisa. Kalaupun tidak, aku akan tetap memimpikannya, merealisasikannya bukan lewat bangku formal. Dan hingga suatu saat nanti aku menemukannya.
Sisi hatiku bertanya lagi, "Kenapa tak mencoba mencintai yang sekarang dijalani?"
Iya, aku sedang belajar mencintainya. Kan witing tresno jalaran saka kuliner, eh kulina. Alhamdulillah Allah mengizinkanku untuk belajar Fisika, meski hanya modal nekad dan do'a. hehehe
Syukron, Rabb. Sudah hadiahkan aku sahabat kayak Mumun yang mau mengatakan jujur, meski awalnya agak menyayat hati, hihihihi Maaf Mun...
Jazakillah, Mun. Sudah membangunkanku dari egoisme ambisiku. Dan telah membuka bilik rindu akan mimpi yang dulu ku gaungkan lantang, titip mimpiku ya! ;-)
Setiap manusia menginginkan kebaikan
Dalam menjalani kehidupan di dunia
Meski terkadang semua yang diinginkan
Ternyata hanyalah impian
Setiap manusia mendambakan bahagia
Bila esok hari kan menyapa dirinya
Walau kenyataannya tiadalah tergenggam
Yakinilah nanti kan datang
Pabila terjadi sesuatu terhadap manusia
Jangan berpikir untuk berputus asa
Kembalikan semua pada Yang Esa saja
Mulailah berbenah diri hadapi yang terjadi
Raihlah dengan penuh percaya diri
Tingkatkan iman dan taqwa kepada Ilahi
-Tashiru_Optimis Sajalah-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kawan, mohon komentar santunnya, untuk perbaikan ke depan ^^