Minggu, 20 Desember 2015

Kepentingan!

0


Ini itu, tiap semester ganti. Tiap tahun ganti. Tiap beda jenjang pendidikan ganti. 
Ya. Semuanya karena kepentingan pribadi.

Seorang guru -Semoga Allah limpahkan rahmat senantiasa pada beliau Alm.- pernah berkata, Tiada kawan yang abadi, Tiada lawan yang abadi.
Ya. Semua hanya ilusi.

Pernah merasa seperti hidup sendiri? Tanpa teman, tak ada yang bisa dimintai pundak untuk sekedar berbagi beban.
Mungkin kita tidak sendiri. Banyak manusia di belahan dunia lain yang merasakan hal seperti itu. Kenapa harus merasa sendiri? Padahal teman di sekolah, kampus, atau bahkan dunia maya banyak, kenapa?
Ya. Semua karena kepentingan pribadi.

Banyak orang berteman dengan banyak orang atas dasar kepentingan. Berteman dengan orang kaya agar  siapa tahu kebagian uangnya. Berteman dengan orang cerdas agar siapa tahu bisa minimal dapat contekan lah. Berteman dengan orang biasa - biasa saja agar hidupnya tidak banyak gangguan. Mungkin saja begitu.

Tapi, ketika semua kepentingan itu sudah tercapai tiba - tiba seperti dikomando, mundur teratur. Menghilang, lama - lama musnah.

Ah. Memang begitu siklusnya. Tapi, sebagai seorang muslim, haruskah kita ikut - ikutan menjadi manusia yang suka tiba - tiba menghilang?

Semua orang punya kepentingan. Karena semua orang punya cita - cita. Begitu pula seorang muslim. Jika kepentingan yang dipegang setiap muslim hanya kepentingan dunia, lalu untuk apa kehidupan setelahnya? Bukankah ada yang lebih mulia daripada sekedar keindahan dunia? Lalu apa 'kepentingan' kita berteman?

Teman, memang benar Tiada kawan yang abadi, Tiada lawan yang abadi. Semua hanya kepentingan pribadi. Tapi, bolehkah berharap pertemanan abadi jika kepentingan yang dibawa adalah untuk bersama - sama melangkah ke SyurgaNya? :-)
Semoga Allah meridhoi persahabatan kita.

Jadi?

"Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Kuningan G12A,  8 R. Awal 1437
20 Desember 2015

0 komentar:

Posting Komentar

Kawan, mohon komentar santunnya, untuk perbaikan ke depan ^^

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com